Main Article Content

Abstract

Pendahuluan: Tingginya angka stunting di Indonesia, yakni dari 34 provinsi hanya ada dua provinsi yang jumlahnya di bawah 20% (batas angka stunting dari WHO). Untuk mengatasinya, pemerintah berkomitmen untuk menurunkan angka stunting melalui beberapa kebijakan kesehatan. Kebijakan tersebut berupa program yang dicanangkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI di antaranya Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). pemberian makanan tambahan pada anak usia sekolah dasar diperlukan dalam rangka meningkatkan asupan gizi untuk menunjang kebutuhan gizi selama di sekolah dan di usianya saat remaja. Makanan tambahan yang diberikan dapat berbentuk makanan keluarga berbasis pangan lokal dengan resep-resep yang dianjurkan.Makanan lokal lebih bervariasi namun metode dan lamanya memasak sangat menentukan ketersediaan zat gizi yang terkandung di dalamnya. Suplementasi gizi dapat juga diberikan berupa makanan tambahan pabrikan, yang lebih praktis dan lebih terjamin komposisi zat gizinya. Metode: pembagian biskuit yang mengandung zat gizi tinggi akan vitamin, disela pembagian biskuit juga dilakukan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya pemberian makanan tambahan bagi balita. Hasil: Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peningkatan pengetahuan dan sikap ibu  pentingnya pemberian makanan tambahan bagi balita. Kesimpulan:  Kegiatan pembagian makanan tambahan dan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya pemberian makanan tambahan bagi balita memberikan manfaat yang sanagt luarbiasa terhadap peningkatan gizi dan tidak kalah pentingnya pengetahuan ibu dapat bertambah.

Keywords

Stunting Balita Makanan tambahan

Article Details