Penyuluhan Mengenai Konsumsi Manis sebagai Upaya Pencegahan Masalah Gizi

Authors

  • Yulianah Sulaiman Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene
  • Ariani Ariani Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene
  • Nasriah Nasriah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene

DOI:

https://doi.org/10.56467/bbm.v2i2.324

Keywords:

Anak-anak, Obesitas, Minuman Manis, Gula

Abstract

Pendahuluan Seiring dengan perkembangan zaman di era globalisasi ini, keberadaan makanan tradisional Indonesia mulai tersisihkan. Studi yang dilakukan Favalli, et.al, (dalam Adiasih, 2015, hlm. 114) mengenai perbandingan makanan tradisional dan modern, menemukan pengalaman konsumen secara keseluruhan dari produk tersebut. Hasil penelitian Favalli, et. al, (dalam Adiasih, 2015) menyatakan bahwa kombinasi penampilan (appearance), dan tekstur (texture) sangat mempengaruhi pemahaman konseptual keseluruhan produk makanan tersebut. Masyarakat Indonesia menganggap bahwa makanan non-tradisional lebih menarik secara keseluruhan dibandingkan dengan mengkonsumsi makanan tradisional Indonesia. Bubur sumsum merupakan salah satu makanan tradisional yang terbuat dari tepung beras yang dimasak dengan santan dan disajikan dengan saus yang terbuat dari gula merah atau biasa disebut kuah kinca, untuk menambah rasa manis, gurih dan lezat (Paskalina, 2017, hlm. 41). Jajanan pasar tradisional Indonesia yang satu ini cukup digemari oleh masyarakat Indonesia karena teksturnya yang lembut sehingga dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan usia, dari yang muda sampai yang tua. Namun saat Status gizi mencakup keseimbangan antara asupan zat gizi makro (seperti karbohidrat, protein, dan lemak) dan zat gizi mikro (termasuk vitamin dan mineral) yang diperlukan untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan yang optimal. Status gizi dipengaruhi oleh asupan makanan dan penyakit infeksi (Chiplonkar, S.,2002; Tasgin, 2017). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendeteksi obesitas sejak dini dengan mengukur status gizi dan  memberikan edukasi mengenai konsumsi minuman manis yang perlu diberikan untuk mencegah obesitas. Metode  pengukuran status gizi dengan mengukur tinggi badan dan berat badan kemudian menghitung nilai IMT/U. Hasil pengukuran dicatat pada buku kendali antropometri. Edukasi mengenai minuman manis menggunakan booklet bergambar dalam tiga bahasa. Hasil skrining menunjukkan bahwa 43% (Pustu Bonde Utara) dan 20% (Pustu Bonde) mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. Anak memiliki riwayat mengonsumsi minuman manis, soda, dan minuman berenergi. Simpulan Setelah mendapatkan edukasi, anak- anak mengetahui bahwa mengonsumsi makanan manis tidak dilarang, tetapi konsumsinya harus dibatasi agar tidak menyebabkan obesitas.

Downloads

Published

2024-11-29