Main Article Content

Abstract

Sejak tahun 2013 Propinsi Sulawesi Barat telah menempati posisi kedua dalam hal prevalensi stunting dan tidak pernah berpindah posisi. Oleh karena itu, penelitian di daerah lokus lebih dibutuhkan, agar kita dapat mengetahui faktor risiko yang mendasari kejadian stunting di daerah tersebut. Audit kasus stunting merupakan salah satu kegiatan prioritas yang bertujuan  mengidentifikasi risiko dan penyebab risiko pada kelompok sasaran berbasis suerveilans rutin atau sumber data lainnya yang diharapkan dapat berperan dalam penanggulangan stunting secara komprehensif sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi. Desain penelitian ini adalah observasional dan wawancara, metode pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling dengan teknik pengambilan sampel secara acak pada 4 kelompok sasaran audit yaitu calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, dan baduta/balita pada 2 daerah lokus stunting Kabupaten Majene,  yaitu desa Bonde Utara dan kelurahan Pangali-ali. Untuk sampel dari baduta dan balita menggunakan 10 sampel tetapi 5 sampel di eksklusi karena terdapat 3 perawakan normal dan 2 data tidak lengkap. Data diperoleh dari tim teknis audit stunting yang memperoleh data tersebut dari e-PPGBM yang telah tervalidasi lalu digabungkan dengan data yang bersumber dari Elsimil dan Pendataan Keluarga/Pemutakhiran Basis Data Keluarga. Hasil Penelitian audit kasus stunting ini yaitu pada identifikasi risiko yang didapatkan dari audit kasus stunting di kabupaten Majene ini adalah ibu dengan perawakan pendek, keluarga BABS, paparan asap rokok, anak yang pernah/sedang menderita penyakit ISPA, diare, campak, kecacingan, xerophtalmia, panas, mencret kronik, batuk kronik, tidak pernah datang dan dirujuk ke RSUD serta tidak mendapatkan PKMK. Dengan hasil tambahan anak laki-laki lebih berisiko untuk mengalami stunting.

Keywords

Identifikasi resiko anak stunting Audit stunting berbasis surveilance

Article Details

References

  1. Ahmad Al-Haritsi bin Jaribah. Fikih Ekonomi Umar bin Al- Khathab. Jakarta : Khalifa, 2006.
  2. Akombi BJ, Agho KE, Hall JJ, Merom D, Burt TA. Stunting And Severe Stunting Among Children Under-5 Years In Nigeria: A Multilevel Analysis. BMC Pediatrics (2017) 17:15.Availablefrom https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5237247/pdf/12887_2016_Article_770.pdf.
  3. Aryastami, N.K.,& Tarigan, I. (2017). Kajian Kebijakan Dan Penanggulangan Masalah Gizi Stunting Di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 45, No. 4, Desember 2017: 233-240.
  4. Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. 20022. Buku Saku Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, Jakarta, Kemenkes RI
  5. Black, M. M., & Hurley, K.M. Early child development programmes. Further evidence for action. Lancet Global Health, 4(8). e505-e506.
  6. Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2022. Buku Saku Audit Kasus Stunting. Jakarta. BKKBN RI.
  7. Grantham-McGregor S, Cheung YB, Cueto S, Glewwe P, Richter L, Strupp B, International child development steering group. Developmental potential in the first 5 years for children in developing countries. The lancet 2007;6;369:60-70.
  8. Gangguan Perkembangan Motorik dan Kognitif pada Anak Toodler
  9. yang Mengalami Stunting di Wilayah Pesisir Surabaya
  10. Motoric and Cognitive Development Disorders in Toodler Stunting in Surabaya
  11. Coastal Area Diyah Arini1*, Ayu Citra Mayasari1, Muh Zul Azhri Rustam1
  12. Haryanti Nin. Teori Permintaan Dalam Perspektif Islam dan Konvensional. Jurnal Ilmu Akutansi dan Bisnis Syriah, Vol:1, No:2, Juni 2019.
  13. Halimah, A. N., Winarni, S., & Dharminto.(2018). Paparan Rokok, Status Gizi, Beban Kerja Dan Infeksi Organ Reproduksi Pada Wanita Dengan Masala Fertilitas Rsi Sultan Agung Semarang. Jurnal Kesehaltaln Masylraklt (e-Journal), 6(5), 202–208
  14. Halsibuan, R., Dewi, Y. I., & Huda , N. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Seks Pra nikah Pada Remaja Putri Di SMAN 1 Pagai Utara Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Roma. Universitas Riau, 708–718. https://media.neliti.com/media/publications/186376-ID-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kejadian.pdf
  15. Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Stunting Baduta (7-24 Bulan)
  16. Relationship Between Maternal Characteristics With Children (7-24 Months)
  17. Stunting Incident Erfince Wanimbo1, Minarni Wartiningsih2
  18. Keputusan Menteri kesehatan Republik Indonesia nomor HK.0107/Menkes/1928/2022 tentang pedoman nasional pelayanan kedokteran tata laksana stunting.
  19. Kurniati. Teori Perilaku Konsumen Pespektif Ekonomi Islam. Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia, , Vol. VI, No. 1 ,Juni 2016.
  20. Manggala, A., Kenwa, K. W., Kenwa, M. M., Sakti, A., & Sawitri, A.,2018,Risk Factors of Stunting in Children Age 24-59 Months Old. Paediatrica Indonesiana, 58(5), 205–212.
  21. Oktarina Z dan Sudiarti T. Faktor Risiko Stunting Pada Balita (24—59 Bulan) Di Sumatera. Jurnal Gizi dan Pangan, November 2013, 8(3): 175—180. Available
  22. from http://ilkom.journal.ipb.ac.id/index.php/j gizipangan/article/viewFile/7977/6259.
  23. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2020 tentang standar antopometri
  24. Pardanawati Sri Laksmi. Perilaku Produsen Islami. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol.01, No. 01, Maret 2015.
  25. Pratal mi, P. R. (2016). l Pengalalmaln sualmi dalalm memberikaln dukungaln alsi eksklusif paldal ibu primipalral di wilalyalh kerjal puskesmals semplalk keluralhaln curug mekalr kotal bogor.
  26. Rianto M. Nur Al Arif dan Euis Amalia. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta :Kencana Prenadamedia Grup, 2010.
  27. Soetjiningsih (2016). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
  28. EGC.
  29. UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI. 2022. Stunting Diagnosis dan tatalaksana Workshop Stunting Pencegahan dan Tata Laksana di Rumah Sakit, Makassar : 19 Maret 2022. Hal 16
  30. Zamroni M.. Buku Kantong Ekonomi SMA IPS.