Main Article Content

Abstract

Gizi kurang dipengaruhi oleh status gizi ibu saat mengandung. Ketika status gizi ibu kurang maka dapat mempengaruhi status gizi bayi (BBLR). Status gizi balita juga dipengaruhi dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi saat usia 0 sampai 5 bulan 29 hari.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada baduta di wilayah kerja RSUD Maddukelleng Kab wajo tahun 2017. MetodaPenelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian adalah semua ibu yang memiliki baduta di Wilayah Kerja RSUD Maddukelleng Kab wajo tahun 2017. Sampel penelitian sebanyak 92 responden dengan menggunakan Proporsional Random Sampling. Teknik analisa data menggunakan uji statistik Chi Square untuk mengetahui pengaruh riwayat berat badan lahir dan riwayat ASI eksklusif terhadap status gizi (BB/U) pada baduta dengan tingkat kemaknaan 95% (0,05). Kemudian melakukan perbandingan dengan menggunakan Odd Rasio (OR). Hasil univariat menunjukkan distribusi responden berdasarkan status gizi didapatkan paling dominan status gizi baik. Distribusi responden berdasarkan riwayat berat badan lahir didapatkan paling dominan berat badan lahir normal. Distribusi responden berdasarkan riwayat ASI eksklusif didapatkan paling dominan mendapatkan ASI eksklusif. Hasil analisis bivariat menunjukkan status gizi terhadap riwayat berat badan lahir p = 0,008 < 0,05, status gizi terhadap riwayat pemberian ASI eksklusif p = 0,084 > 0,05 sehingga disimpulkan terdapat pengaruh riwayat berat badan lahir terhadap status gizi dan tidak terdapat pengaruh riwayat pemberian ASI eksklusif terhadap status gizi pada balita di wilayah kerja RSUD Maddukelleng Kab wajo tahun 2017. Disarankan kepada petugas kesehatan agar meningkatkan penyuluhan tentang faktor kejadian BBLR.

Keywords

Status Gizi, Berat Badan Lahir, ASI eksklusif

Article Details

References

  1. Anonim. 2010. Referensi Kesehatan. Bayi, Anak dan remaja, Gizi, Nutrisi, (online), (https://creasoft.wordpress.com/2010/01/01/status-gizi/, diakses 19 Juni 2017).
  2. Anshori, H. A. 2013. Faktor Risiko Terjadinya Stunting Pada Anak Usia 12-24 Bulan. Jurnal. Semarang: Universitas Diponegoro.
  3. Anwar. 2013. Kaitan antara status gizi, perkembangan kognitif dan perkembangan motorik pada anak usia prasekolah di desa cibanteng kabupaten Bogor Jawa Barat. Penelitian Gizi dan Makanan, (online), vol. 36 (1): 62-72 (ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/... /3387, diakses 12 mei 2017).
  4. Ardyan, R. N. 2014. Hubungan Frekuensi dan Durasi Pemberian Asi dengan Kejadian Bendungan ASI pada Ibu Nifas. Laporan Penelitian. Mojokerto: Poltekes Majapahit.
  5. Arnisam. 2007. Hubungan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan status gizi populasi usia 6-24 bulan. Tesis tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. (online), (http://etd.repository.ugm.ac.id/html&buku _id=35919, diakses 17 Mei 2017).
  6. Arnisam. 2010. Hubungan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dengan status gizi anak usia 6-24 bulan. (tesis Universitas Gajah Mada), (online), (http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub
  7. =PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=35919/ diakses 30
  8. Agustus 2017).
  9. Devi, M. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Status Gizi Balita di Pedesaan. Jurnal Teknologi dan Kejuruan, vol. 33, no. 2. Malang: Universitas Negeri Malang.
  10. Dinas Kesehatan Kabupaten Wajo. 2017. Rekapitulasi data Gizi 2017.
  11. Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 2011. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
  12. Ghazali, M. A. 2014. USU Institutional Repository. (Online), (http://repository. usu.ac.id/ bitstream/ 123456789/ 42098/ 4/ Chapter% 20II. pdf diakses 17 Agustus 2017).
  13. Istiany, A., dan Ruslianti. 2013. Gizi Terapan. Edisi Pertama. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  14. Jahari, A. B. 2011. Kecenderungan Masalah Gizi Buruk di Indonesia. Jurnal Gizi Indonesia, (online), vol. 2, No. 34 (http://ejournal. persagi. org/go/index. Php/Gizi _ Indon/ article/ view/ 111, diakses 18 Mei 2017).
  15. Kementrian Kesehatan. 2013. Balita Gizi Buruk-Kurang di Indonesia. (online), (http://www.kompasiana.com, diakses 18 Mei 2017).
  16. Kementerian Kesehatan RI. 2017. Pusat data dan informasi. Infodatin. (online), (www.depkes.go.id.>infodatin-gizi diakses 12 oktober 2017).
  17. Maryanti, D., Sujianti & Tri B. 2011. Buku Ajar Neonatus, Bayi & Balita. Edisi Pertama. Jakarta: CV Trans Info Media.
  18. Maryunani, A. 2012. Inisiasi Menyusu Dini, ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi.
  19. Edisi Pertama. Jakarta: CV Trans Info Media.
  20. Maryunani, A. 2013. Asuhan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Edisi Ketiga.
  21. Jakarta: CV Trans Info Media.
  22. Muliarta, I. W., Wahyuni, dan Widiastuti. 2013. Hubungan Pemberian ASI eksklusif dengan Status Gizi Balita Usia 6-24 Bulan. Jurnal, vol. 2, No. 1. ISSN: 2303-3142.
  23. Nurdin, H. 2012. Hubungan Riwayat Pemberian ASI eksklusif dengan Status Gizi Bayi Umur 6-12 Bulan di Puskesmas Perawatan MKB Lompoe Kota Pare-Pare. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat. Depok: Universitas Indonesia.
  24. Nurlinda, A. 2013. Gizi dalam Siklus Daur Kehidupan Seri Baduta (untuk populasi 1-2 tahun). Edisi Pertama. Yogyakarta: CV Andi Offset.
  25. Proverawati. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan gizi kesehatan. Yogyakarta: nuha medika.