Main Article Content

Abstract





Salah satu langkah dalam pencapaian target Millenium Development Goals/ MDG‟s (Goal ke-4) adalah menurunkan kematian anak menjadi 2/3 bagian dari tahun 1990 sampai pada 2015. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi Mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. Tujuan dalam penelitian untuk mengetahui faktor-faktor berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita. Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 58 responden yang diperoleh dengan menggunakan Accidental sampling dan diuji dengan menggunakan uji Chi Square. Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada anak (p=1,000), konsumsi air minum dengan kejadian diare pada anak balita (p=0,694) dan susu formula dengan kejadian diare pada anak (p=0,633). Diharapkan kepada masyarakat khususnya pada ibu untuk memanfaatkan dengan baik pengetahuan apapun yang telah didapatkan sehingga dapat berpengaruh kepada sikap dan tindakan yang dilakukan. Tidak hanya sekedar tahu kemudian tidak mempraktekkan apa yang telah diketahui.





Keywords

Diare Pada Anak Balita, Pengetahuan Ibu, Konsumsi Air Minum, dan Susu Formula

Article Details

References

  1. Dinkes Kabupaten Majene. 2017. “Rekapitulasi P2PM” Majene Sulawesi Barat. Kalay, Hertina “Hubungan Antara Tindakan Pemberian Susu Formula Dengan Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas
  2. Ranotana Weru” Kota Manado (Diakses tanggal 1 September 2017) Kalista,Endri. 2012. “Analisis Fator-faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Diare dengan Usia 6-12 Bulan di Puskesmas Kedungmundu Semarang”
  3. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Semarang
  4. (Diakses tanggal 20 mei 2017).
  5. Kementrian Kesehatan RI.Riskesdas 2007.Badan Penelitian dan Pengembangan
  6. Kesehatan Kemenkes RI. Jakarta
  7. 27
  8. Jurnal Pendidikan dan Teknologi Kesehatan
  9. Kementrian Kesehatan RI.2017.Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), http://riskesdas.litbang.depkes.go.id (Diakses 2 juli 2017)
  10. Ningsih,Hariyani sulistiyo. 2011. gizi untuk kesehatan ibu dan anak.Yogyakarta : Graha ilmu.
  11. Notoatmodjo,soekidjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. . 2007. Kesehatan Masayarakat ilmu dan seni. Jakarta : Rineka Cipta.
  12. Purwanti,Anik.2017 tingkat pengetahuan ibu tentang penyakit diare pada balita didesa nglebak tawangmangu karanganyar.jurnal penelitian (online) Diakses tanggal 20 mei 2017
  13. Puskesmas Totoli. 2017. “Rekapitulasi Diare” Majene
  14. Roesli, Utami. 2008.Inisiasi menyusui dini plus ASI Ekslusif. Jakarta : pustaka
  15. Bunda
  16. Sardjana & Nisa, Hairun. 2007 . Epidemologi Penyakit Menular. UIN Jakarta
  17. Press: Jakarta (Diakses 20 Mei 2017)
  18. Sartika.2009.Studi Kompratif Pemberian ASI Ekslusif dan Susu Formula Terhadap
  19. Kejadian Penyakit Infeksi di RSUD Labuang Baji Makassar.UIN
  20. Alauddin Makassar
  21. Sinthamurniwaty. 2005. Faktor-faktor Risiko Kejadian Diare Akut Pada Balita
  22. (Studi Kasus Di Kabupaten Semarang ). Tesis Universitas Di ponegoro
  23. (Diakses tanggal 20 Mei 2017)
  24. Sutomo B, Anggraini D. 2010. Makanan Sehat Pendamping ASI. Jakarta: Demedia
  25. Pustaka.
  26. Soetjiningsi.1997. ASI Petunjuk untuk tenaga kesehatan.Jakarta : buku kedokteran
  27. EGC.
  28. Utama, Hendra.2007. Bunga rampai masalah kesehatan dari dalam kandungan
  29. sampai lanjut usia.Jakarta : FKUI
  30. .2008.Manfaat ASI dan menyusui. Jakarta : FKUI
  31. Widoyono. 2005. Penyakit Tropis Epidemologi Penularan, Pencegahan, dan Pemberantasannya. Penerbit : Erlangga.
  32. Yusiana, Maria A. 2017. Personal Higiene Ibu yang Kurang Berhubungan dengan Diare Pada Balita di Ruang Anak. STIKES RS Baptis Kediri. (Diakses 20 Mei 2017)