Main Article Content

Abstract

Pendahuluan: Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang dilaksanakan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia dimulai dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang anak sejak pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Pada masa tumbuh kembang ini, pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti perawatan dan makanan bergizi yang diberikan dengan penuh kasih sayang dapat membentuk sumberdaya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif. (Depkes, 2002). Pembangunan kesehatan juga diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang sehat, dan mandiri, serta mempertinggi derajat kesehatan dan gizi masyarakat dalam rangka peningkatan taraf hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan rakyat pada umumnya. Peningkatan ini diupayakan melalui perbaikan kesehatan masyarakat yang meliputi perbaikan gizi, penyuluhan kesehatan, penyehatan lingkungan, dan pelayanan kesehatan ibu dan anak. (Depkes,  2018). Pada era global yang penuh kompetisi dalam penguasaan ilmu dan teknologi diperlukan kualitas manusia yang handal. Strategi pencapaian manusia yang berkualitas adalah melalui Indonesia sehat  2022. Indikatornya adalah manusia yang mampu hidup lama (terukur dengan umur harapan hidup), menikmati hidup sehat (terukur dengan angka kesakitan dan kurang gizi), hidup dengan sejahtera (terukur dengan tingkat pendapatan perkapita yang cukup memadai atau bebas kemiskinan), dan mempunyai kesempatan meningkatkan ilmu pengetahuan (terukur dengan angka melek huruf dan tingkat pendidikan). (Baliwati, dkk, 2004).Metode : Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional, untuk melihat hubungan variabel independen (status gizi, tingkat pendidikan terakhir orang tua) terhadap variabel dependen (prestasi belajar siswa) diobservasi sekaligus pada waktu yang sama. Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 046 Parattean Desa Kelapa Dua Kecamatan Anreapi Kabupaten Polewali Mandar. Penelitian dilaksanakan mulai dari tanggal 01 Juli  2022 sampai dengan tanggal 01 Agustus  2022. Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SD Negeri 046 Parattean sebanyak 67 siswa. Sampel pada penelitian ini adalah bagian dari populasi yang diambil sebahagian dari siswa SD Negeri 046 Parattean. Sampel yang diperoleh. Hasil : Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji Chi-Square tidak dapat digunakan karena ada 2 sel yang kurang dari 5, maka digunakan uji  fisher exact test  pada penelitian ini diperoleh X2  hitung = 7,637 sedangkan X2  tabel  dengan dk 1= 3,841 yang berarti X2 hitung > X2 tabel. Sedangkan berdasarkan nilai p, didapatkan p = 0,014 dengan taraf signifikan α = 0,05, yang berarti p < α , hal ini menunjukkan H0 ditolak atau Ha diterima. Dengan demikian ada hubungan antara status gizi dengan dengan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil uji fisher exact test diperoleh nilai r = 0,377 dan skor ideal 1,000 yang berarti bahwa hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa dikategorikan lemah dengan KD = (r)2 x 100% yaitu (0,377)2 x 100% = 14%, hal ini berarti bahwa status gizi memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar siswa sebesar 14% dan sisanya 86% ditentukan oleh variabel lain.


Pembahasan : Berdasarkan hasil penelitian, maka diketahui bahwa dari 46 responden, sebanyak 38 (82,6%) yang mempunyai status gizi normal, ada 8 (17,4%) yang masuk dalam kategori status gizi kurus. Sedangkan untuk prestasi belajar, maka hasil penelitian didapatkan sebanyak 26 (56,5%) yang mempunyai prestasi belajar baik dan 20 (43,5%) yang mempunyai prestasi belajar cukup. Dari 26 (56,5%) yang mempunyai prestasi belajar baik, sebanyak 1 (4%) yang mempunyai status gizi kurus, dan 25 (96%) yang mempunyai status gizi normal. Sedangkan responden yang mempunyai prestasi belajar cukup sebanyak 20 (43,5%), yang mempunyai status gizi kurus sebanyak 7 (35%) dan 13 (65%) yang mempunyai status gizi normal.  Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa. Hal ini diperoleh dari hasil analisis statistik dengan menggunakan uji fisher exact test, dimana diperoleh X2 hitung = 7,637 sedangkan X2 tabel = 3,841 yang berarti X2 hitung >   X2 tabel. Nilai p = 0,014 dengan taraf signifikan α = 0,05, yang berarti p < α, sehingga Ha diterima dan H0 ditolak.


Berdasarkan hasil uji fisher exact test diperoleh nilai r = 0,377 dan skor ideal 1,000 yang berarti bahwa hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa dikategorikan lemah dengan KD= r2 x 100% yaitu (0,377)2 x 100% = 14%, hal ini berarti bahwa status gizi memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar siswa sebesar 14% dan sisanya 86% ditentukan oleh variabel lain.


Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri No.046 Pararttean Desa Kelapa Dua Kecamatan Anreapi Kabupaten Polewali Mandar tahun 2022, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Ada hubungan antara status gizi siswa dengan prestasi belajar siswa, dengan kategori lemah yaitu 14%. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan terakhir bapak dengan prestasi belajar siswa. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan terakhir ibu dengan prestasi belajar siswa.

Keywords

Hepatitis Hati Keperawatan

Article Details

References

  1. Ahmadi, Abu.,dkk. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
  2. Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Grahamedia Pustaka Utama
  3. Baliwati, Yayuk., dkk. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya
  4. Dahlan, Sopiyudin., 2008. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
  5. Departemen Kesehatan RI. 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta. Depkes RI. http://www.depkes.go.id. (diakses tanggal 24 Maret 2022)
  6. ------------------------------- 2022. Visi dan Misi Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Depkes RI. http://www.depkes.go.id. (diakses tanggal 24 Maret 2022)
  7. Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, 2009. Profil Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar 2008. Polewali
  8. Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat. 2007. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Barat. 2007. Mamuju (diakses tanggal 23 Maret 2022).
  9. Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, 2009. Profil Pendidikan Kabupaten Polewali Mandar 2008. Polewali.
  10. Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat. 2006. Pedoman Praktis Terapi Gizi Medis. Jakarta: Depkes RI.
  11. Djaeni, Achmad. 2008. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I. Jakarta: Dian Rakyat
  12. --------------------------------. 2002. Pedoman Gizi Makro. Jakarta:. Depkes RI
  13. Fathorrahman, Pupuh., dkk. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama
  14. Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
  15. Istiqomah, Umi. 2005. Perbedaan Status Gizi dan Prestasi Belajar Anak di Sekolah Dasar Negeri Daerah Pantai dan Daerah Pegunungan Kabupaten Pati Tahun Pembelajaran 2004/2005. Skripsi S-1. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
  16. Kartikasari, Rani. 2007. Hubungan Antara Status Gizi Anak, Tingkat Pendidikan Terakhir Ayah, dan Tingkat pendidikan Terakhir Ibu dengan Hasil Belajar Siswa Kelas, 4, 5, dan 6 SDN Plosorejo 1 Desa Plosorejo Randublatung Kabupaten Blora. Skripsi S-1 Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang
  17. Lestari, Hera., dkk. 2005. Pendidikan Anak di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
  18. Muhibbin Syah. 2022. Psikologi Pendidikan dengan Pendekan Baru: Bandung. Remaja Rosda Karya
  19. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta
  20. Pamularsih, Arni. 2009. Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar Negeri 2 Selo Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. (diakses tanggal 09 Mei 2022)
  21. Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya
  22. Riyanto, Agus. 2009. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
  23. Santoso, Soegeng., dkk. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta
  24. SD Negeri 046 Parattean. 2009. Data Individu Sekolah Tahun Ajaran 2009/ 2022. Parattean Desa Kelapa Dua.
  25. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
  26. Soedarno, Soenarto. 2022. Kebun Bergizi dan Pembangunan. Jakarta: Gemari Edisi 100/Tahun XI/Januari 2022. http://Gemari.or.id (diakses tanggal 23 Maret 2022)
  27. Sunarto. 2009. Pengertian Prestasi Belajar. http://Sunartombs.Wordpress.com (diakses tanggal 24 April 2022)
  28. Supariasa, I Nyoman Dewa., dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC
  29. Sri Asriani. 2006. Hubungan Kebiasaan Sarapan, Asupan Energi dan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Murid Sekolah Dasar di SD Negeri No.17 Bulu-Bulu Kabupaten Maros. Program Studi Gizi Kesehatan Masyarakat. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar.
  30. Tejasari. 2005. Nilai-Gizi Pangan. Yogyakarta: Graha Ilmu
  31. Tim Penyusun. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas
  32. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Bidang Dikbud KBRI Tokyo. (Diakses tanggal 30 April 2022)
  33. Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta