Main Article Content

Abstract

Dismenore terjadi secara alami dan tidak ada pencegahannya serta sebagian besar remaja putri tidak dapat menghindari dismenorea saat menstruasi. Para remaja perlu memiliki pengetahuan dismenorea agar saat penatalaksanaannya dapat berhasil secara maksimal. Remaja putri yang mendapat informasi tentang dismenorea akan mampu menerima setiap gejala dan keluhan yang dialami dengan positif. Sebaliknya remaja yang kurang pengetahuannya tentang dismenorea akan merasa cemas dengan stress yang berlebihan dalam menghadapi gejala dan keluhan yang dialami, atau cenderung bersikap negatif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap perilaku remaja putri tentang penanganana disminore. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental rancangan one group pretest-posttest without a control group design. Sampel sebanyak 50 yang diambil dengan Teknik total sampling. Hasil analisis didapatkan nilai p value = 0.000 α (< 0.05) menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap perilaku remaja remaja putri dalam penanganan Disminore. Berdasarkan hasil penelitian ini direkomendasikan untuk memaksimalkan penyediaan sarana dan prasarana untuk menambah informasi tentang Kesehatan reproduksi remaja.

Keywords

Pendidikan kesehatan penanganan disminore remaja putri

Article Details

References

  1. Alligood, M.R. (2014). Nursing Theorist and Their Work Ed. 8. USA: Elsevier Mosby
  2. Andriyani, S., Sri S., & Vevi, N.A. (2016). Gambaran Pengetahuan Remaja Madya (13 -15 Tahun) Tentang Dysmenorrhea Di Smpn 29 Kota Bandung. Vol 2, No 2 (2016). https://ejournal.upi.edu/index.php/JPKI/article/view/4746
  3. Anurogo, D. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta: CV. Andi.
  4. Barthi, dkk, 2012. Management of Pelvic Pain in Primary Dysmenorrhea Using a Hot Hip-bath: A Pilot Study. Alternative Therapies. Jan-Feb 2012. Vol 18 No 1.
  5. Chiou, Min-Huey, Wang, Hsiu-Hung, & Yang, Yi-Hsin. (2007). Effect of systematic menstrual health education on dysmenorrheic female adolescents’ knowledge, attitudes, and self-care behavior. Kaohsiung Journal of Medical Science. 23(4), 183 – 190.
  6. Dianawati, A. (2003). Pendidikan Seks Untuk Remaja. Jakarta : Kawan Pustaka
  7. Fry, H., Steve, K., & Stephanie, M. (2009). A Handbook For Teaching and Learning in Higher Education. Enhaching Academic Practice. Third Edition. New York: Routledge.
  8. Hapsari, P.D., Heni, H., & Luvi, D.A. (2019). Gambaran penanganan dismenorea pada remaja putri di Pondok Pesantren Al-Mas’udiyyah Putri 2 Blater Kabupaten Semarang. http://repository2.unw.ac.id/214/1/ARTIKEL.pdf (diakses tanggal 20 Juni 2021).
  9. Jung, Hyun-Suk & Lee, Jungkwon. (2013). The effectiveness of an educational intervention on proper analgesic use for dysmenorrhea. European Journal of Obstetrics and Gynecology an Reproductive Biology 170 (2013): 480 – 486. DOI: http://dx.doi.org/10.1016/j.ejogrb.2013.07.004.
  10. Kinanti, S. (2009). Rahasia Pintar Wanita. Yogyakarta: Aulya Publishing.
  11. Lail, N.H. (2019). Hubungan Status Gizi, Usia Menarche Dengan Dismenorea Pada Remaja Putri Di SMK K Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Kesehatan Indonesia ( 9(2), 88-95.
  12. Lee, Seong-Ran. (2013). The effect of a health information system adoption on relieving dysmenorrhea in women. Advanced Science and Technology Letters, Health Care Nursing Vol. 40; pp. 5 – 9. DOI: http://dx.doi.org/10.14257/astl.2013.40.02
  13. Liewellym, Jones, 2009. Dasar-dasar Obstetri & Ginekologi. Jakarta, EGC.
  14. Lolita G. S. (2005). Anarrative review of medical, chiropractic, and alternative health practices in the treatment of primary dysmenorrhea. Journal of Chiropratic Medicine, 4 (2), 76-88.
  15. Notoatmodjo, S. (2011). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta. Rineka Cipta.
  16. Nursalam, Ferry Efendi. (2008). Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
  17. Nurlaeli, H. (2019). Pentingnya Pendidikan Kesehatan Reproduksi Dan Seksualitas Pada Remaja Santri Putri Pondok Pesantren Watu Ringkel Darussalam–Karangpucung. WIJAYAKUSUMA Prosiding Seminar Nasional: Jaringan Penelitian (JARLIT) Cilacap-Menuju Cilacap 4.C (Creativity, Critical Thingking, Communication And Colaboration), Halaman : 204-205.
  18. Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
  19. Proverawati, A. & Siti, M. (2009). Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha Medika.
  20. Rahnama,et.al.2012. Effect of Zingiber officinale R. rhizomes (ginger) on pain relief in primary dysmenorrhea. BMC Complementary and Alternative Medicine, 12:92
  21. Setiadi. 2007. Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  22. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: Alfabeta
  23. Tsamara, G., Widi, R., & Eka, A.P. (2020). Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian
  24. Wijesiri and Suresh. 2013. Knowledge and attitudes towards dysmenorrhea among adolescent girls in an urban school in Sri Lanka Nursing and Health Sciences .15, 58–64
  25. Wiknjosastro, H. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
  26. Yatim, F. (2001). Haid Yang Tidak Wajar dan Menopause. Jakarta : Pustaka Populer
  27. Yeh M, L dan Chen HH. 2013. Auricular Acupressure for Pain Relief in Adolescents with Dysmenorrhea: A Placebo-Controlled Study. The Journal of Alternative and Complementary Medicine. Volume 19 Number 4 2013 page 313-318
  28. Yuniarti, T., Rejo, R. & Tri,H. (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Semester I Tentang Menstruasi Dengan Penanganan Dismenore Di AKPER Mambaul Ulum Surakarta. Jurnal Keperawatan eM-U, 4(12), 18 – 25.