Main Article Content

Abstract

Pencahayaan merupakan bagian penting dari bangunan dalam menunjang kenyamanan fisik dan fisiologi tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaannya menjadi lebih efisien. Intensitas pencahayaan buatan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menyebabkan masalah terhadap kesehatan.Tujuan penelitian untuk menggambarkan dan menganalisis optimalisasi intensitas pencahayaan buatan terhadap efisiensi kerja pada penjahit di pasar Wonomulyo. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.Subyek dalam penelitian sebanyak3 informan yang hanya menggunakan pencahayaan buatan dalam melakukan pekerjaannya dan ditentukan dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti.Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan triangulasi yang bertujuan untuk mendapatkan data yang valid dan reliable. Triangulasi sumber yaitu penelitian mewawancarai secara semiterstruktur dengan menggali informasi mendetail subjek penelitian dan dokumentasi.Teknik analisis menggunakan teknik Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.Hasil penelitian menyatakan rata-rata pengukuran intensitas pencahayaan pada ruang kerja tidak ada memenuhi syarat dengan pengukuran pagi pukul 08.30 bernilai 51,5 lux, siang pukul


13.00 bernilai 103,6 lux, sore pukul 16.40 bernilai 63 lux dengan standar 200 lux. Sedangkan untuk pencahayaan terhadap meja jahit (bidang kerja) rata- rata pada meja jahit 1, meja jahit 2 dan meja jahit 3 yang diukur pada pagi, siang, sore hari ternyata hanya meja jahit 1 pada waktu siang pukul 13.00 yang optimal pencahayaannya dengan nilai 301 lux.Meja jahit 1 dihuni oleh (P1) yang hasil kerjanya lebih efisien karena dipengaruhi juga dengan umur pekerja. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu intensitas pencahayaan buatan terhadap pekerja penjahitdi pasar Wonomulyo rata-rata tidak optimal dan kurang efisien. Sarannya untuk lebih memperhatikan penempatan para pekerja yang membutuhkan ketelitian dan ruang kerja kecil padat harus disiasati dengan mendesain penataan ruang secara tepat.

Keywords

Optimal Intensitas Pencahayaan Buatan Efisiensi Kerja

Article Details

References

  1. Ari, 2017. Optimalisasi Pencahayaan Alami dalam Efisiensi Energi di Perpustaka an UGM. Academia, (online), http://www.academia.edu/15364108/opti malisasi-pencahayaan-alami-dalam-efisiensi-energi-di- perpustakaan_UGM, diakses 23 Juni 2017).
  2. Azuma, F. 2014. Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata pada Karyawan Bagian Produksi Pelintingan Manual di PT DJITOE INDONESIA Tobako. Skripsi. Surakarta: Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah. (online), (http://www.surakarta.ac.id, diakses 23 Juni 2017)
  3. Firmansyah, 2010. Pengaruh Intensitas Penerangan Terhadap Kelelahan Mata Pada Tenaga Keja Di Bagian Pengepakan PT. IKAPHARMINDO PUTRAMAS Jakarta Timur. Skripsi. Surakarta: Fakultas Kedokteran UNS.
  4. Indah dkk, 2013. Analisa Pengaruh Pencahayaan Terhadap Kelelahan Mata Operator Di Ruang Kntrol PT. XYZ,. Infokes.
  5. Kurniawan. 2017. Apa Itu Menjahit dan Manfaat Manfaat. Belajar Menjahit Otodidak, (online),(http://belajarmenjahitotododak.blogspot.co.id/2015/0 8/apa-itu-menjahit-dan-manfaat-html?m=1, diakses 24 Juni 2017).
  6. Lupita. 2017. Efisiensi Sistem Kerja. Aniatif, (online), http://aniatif.blogspot.co.id
  7. /2013/11/efisiensi-sistem-kerja-6559.html?m=1, diakses 24 Juni 2017).
  8. Puspa, 2008. Hubungan Intensitas Pencahayaan dengan Keluhan Kelelahan Mata pada Penjahit Sektor Usaha Informal CV Wahyu Langgeng. Jakarta: (online), (http://www.jakarta.ac.id, diakses 23 Juni 2017)
  9. Sedarmayanti, 2009. Sumberdaya manusia dan produktivitas keja. Bandung: CV.Mandar Maju.
  10. Silalahi, 2007. Studi Tentang Ilmu Administrasi. Study, (online),studi-tentang- ilmu-administrasi.56781.html?m=1, diakses 24 Juni 2017).
  11. Soemirat Juli, 2004. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
  12. Soeripto,M.2008. Higiene Industri. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
  13. Suma’mur, 2014. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Sagung Seto. Tarwaka, 2010. Ergonomi Industri. Edisi Pertama Cetakan Pertama. Surakarta:
  14. Harapan Offset.
  15. Undang-undang No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan. Jakarta: Keppres. Utarini,A. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Magister Perilaku dan Promosi
  16. Kesehatan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Sekolah Pascasarjana Universitas Gadja Mada Yogyakarta.
  17. Wibiyanti, 2008. Analisis Pencahayaan di Apras Industri Kecil Pakaian Olahraga. Skripsi. Jakarta: (online), (http://124128-S-5265-Kajian-pencahayaan- Analisis-1.pdf,diakses 23 Juni 2017).