Evaluasi Efek Samping Obat TBC dan TB-RO terhadap Tingkat Kesembuhan Pasien Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat
DOI:
https://doi.org/10.56467/jptk.v8i1.337Keywords:
Evaluasi, Efek samping, obat sensitif, TB, Obat TB resistenAbstract
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit dengan prevalensi mencapai 8,3% dari populasi dunia pada tahun 2014 dan meningkat hingga 387 juta kasus berdasarkan data International Diabetes Federation. Prevalensi diabetes melitus, sekitar 4.8% dan lebih dari 58.8% kasus diabetes melitus tidak terdiagnosis, pada masyarakat di Indonesia penyandang diabetes melitus di tahun 2030. Prevalensi diabetes melitus menjadi persoalan kesehatan yang serius, karena mengalami peningkatan jumlah penderita di setiap tahunnya. Biaya pengobatan yang tinggi mendorong pencarian alternatif, seperti andaliman yang dianggap memiliki aktivitas antidiabetes dan antioksidan. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh efektivitas ekstrak andaliman dalam menurunkan kadar gula darah, mengatasi resistensi insulin yang diukur melalui Hs-CRP, dan melindungi sel β pankreas dari kerusakan pada tikus putih yang diinduksi Streptozotocin (STZ). Penelitian ini menggunakan posttest only controlled group design, dengan Kelompok 1 normal (tanpa diberikan perlakuan), Kelompok 2 kontrol negatif (STZ 65mg/kgBB), Kelompok 3 kontrol positif (STZ 65mg/kgBB + Metformin), Kelompok 4 Perlakuan 1 (STZ 65mg/kgBB + Nanopartikel 25mg/kgBB), Kelompok 5 Perlakuan 2 (STZ 65mg/kgBB + Nanopartikel 50mg/kgBB ), Kelompok 6 Perlakuan 3 (STZ 65mg/kgBB + Nanopartikel 75mg/kgBB). Hasil penelitian berdasarkan analisa ANNOVA dengan dosis andaliman 50mg/kgBB pada kelompok 6 didapati perbedaan bermakna signifikan secara statistik p=0,005 (p<0,05).
References
Cavalcante SC, et al. 2010. Community- Randomized Trial of Enhanced DOTS for Tuberculosis Control in Rio de Janeiro, Brazil. Int J Tuberc Lung Dis. 14 (2): 203-209.
Depkes RI. 2007. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis 2007. Diaksespada http://www.scribd.com/doc/3616799/PEDOMANNASIONALPENANGGUANGAN-TUBERKULOSIS-2007
Dinkes Sulsel. 2013. Rekapitulasi Laporan Hasil P2-TB Paru melalui Laporan Tribulan TB.07. Makassar: Dinkes Sulsel
Goodman SL dan Gilman A. 2006. The Pharmacological Basic of Therapeutics. New York: Mcgraw Hill Medical Publishing Divison
Kemenkes RI. 2012. Pertemuan Nasional Evaluasi Dan Perencanaan Program Pengendalian TB Tahun 2012. Diakses pada http://perdhaki.org/content/pertemuan- nasional-evaluasi-dan-perencanaan- program-pengendalian-tb-tahun-2012
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013.Diakses pada http://www.depkes.go.id.
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis 2014.
Tjay TH dan Rahardja K. 2007. Obat-obat Penting. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
WHO. 2011. WHO Report 2011 global Tuberculosis Control. Diakses pada http://whqlibdoc.who.int/publications/201 1/9789241564380_eng.pdf Diakses pada http://www.tbindonesia.or.id/opendir/Buk u/bpn_p-tb_2014.pdf
Marx FM, et al. 2012. The Rate of Sputum Smear-Positive Tuberculosis after Treatment Default in a High-Burden Setting: a Retrospective Cohort Study. PloS one. 7 (9): 1-9.
Kurniawati F, Sulaiman SAS, and Gillani WS. 2012. Adverse Drug Reactions of Patients Anti-tuberculosis Drugs Among Tuberculosis Patients Treated in Chest Clinic. International Journal of Pharmacy & Life Sciences. 3 (1): 1331-1338.
Rian S. 2010. Pengaruh Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis Terhadap Kejadian Default Di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi Jakarta Timur Januari 2008–Mei 2010. Tesis. Universitas Indonesia
Sari ID, Yuniar Y, and Syaripuddin M. 2014. Studi Monitoring Efek Samping Obat Anti Tuberkulosis FDC Kategori 1 di Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat. Media Litbangkes. 24 (1): 28-35.
Sinha K, Marak ITR, and Singh WA. 2013. Adverse Drug Reactions in Tuberculosis Patients Due to Directly Observed Treatment Strategy Therapy: Experience at an Outpatient Clinic of a Teaching Hospital in The City of Imphal, Manipur, India. The Journal of Association of Chest Physicians. 1(2): 50-53.